Aku Galau

Tubuhku berayun lemas, energi kehidupan semakin surut di pundak jiwaku. Aku sadariku sedang di dalam sebuah kondisi yang tidak pasti. Aku galau, begitu anak-anak jaman sekarang berkata. Aku mencoba untuk terus bisa menggali ayat-ayat Tuhan untuk meringankan beban hidupku. Semua orang diluar sana mengatakan bahwa ayat-ayat suci tuhan bisa menenangkan kegelisahan hidup.

Hari ini ku baca ayat-ayat tuhan itu, tetapi jiwaku juga belum begitu tenang. Bahkan semakin gelisah dibuatnya. Aku tidak tahu apa yang kucari dalam dunia ini. Kalau saja ku perhitungkan segala nikmat rejeki yang diberikan. Aku selalu saja lebih dari orang lain. Aku sebenarnya adalah orang yang paling beruntung. Temanku mengatakan aku nyaris sempurna. Aku sadari bahwa aku sudah mempunyai segalanya tetapi ada satu hal yang membuatku kosong.

Semalam aku berbincang lagi dengan Tuhan menanyakan kembali yaitu pertanyaan yang sudah berlangsung lama dari tahun ketahun belum bisa terpecahkan. Sedikit memaksa Tuhan di kesempatan ini. Akan tetapi aku membutuhkan kembali jawaban dan penjelasan yang pasti mengapa kekosongan dan kekeringan jiwa ini semakin lama semakin dalam. Entah lah apa lagi yang kucari untuk ini semua. Aku seperti sedang berjalan disebuah jembatan surga yang dibawahnya dialirkan air neraka. Aku kelihatan bahagia tetapi hatiku tertusuk pedis.

Ku mencari jati diri bertahun-tahun, tidak kutemukan di sebuah materi yang selama ini kudapatkan. Materi memberikan aku sebuah kepuasaan sesaat. Iya bahkan sangat sesaaat. Tetapi aku tetap saja mempercayai semua materi itu bisa mengarahkan ku kepada sebuah kebahagian. Kebahagian ilusi, itu yang benar.

Ku tarik nafas yang dalam kali ini ketika berbicara lagi dengan Tuhan. Aku sudah tahu bahwa tuhan tidak memberikan jawaban atas pertanyaan “bodohku” itu. Tetapi aku sangat yakin bahwa jawaban itu akan kutemukan suatu saat nanti.

Leave a comment